PENGETAHUAN TENTANG
Padma Raksasa atau Bunga Rafflesia (Rafflesia arnoldii)
Bunga Rafflesia Arnoldii |
Bunga Padma Raksasa atau lebih sering disebut oleh masyarakat Bunga Rafflesia adalah
bunga yang memiliki warna yang menarik dan berukuran besar, tapi sayang
baunya tidak sedap. Bunga ini sekarang termasuk bunga yang statusnya
dilindungi oleh pemerintah. Bunga Rafflesia ini merupakan bunga terbesar
didunia dan merupakan Bunga Endemik Pulau Sumatera lho......berarti
kita patut bangga tehadap negara Indonesia yang kita cintai ini yang
memiliki banyak keanekaragaman hayati. Berikut ini sedikit ulasan
mengenai Bunga Rafflesia yang kami ambil dari (http://id.wikipedia.org).
Padma raksasa (Rafflesia arnoldii)
merupakan tumbuhan parasit obligat yang terkenal karena memiliki bunga
berukuran sangat besar, bahkan merupakan bunga terbesar di dunia. Ia
tumbuh di jaringan tumbuhan merambat (liana) Tetrastigma dan
tidak memiliki daun sehingga tidak mampu berfotosintesis. Tumbuhan ini
endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian selatan (Bengkulu, Jambi, dan
Sumatera Selatan). Taman Nasional Kerinci Seblat merupakan daerah
konservasi utama spesies ini. Jenis ini, bersama-sama dengan anggota
genus Rafflesia yang lainnya, terancam statusnya akibat penggundulan hutan yang dahsyat. Di Pulau Jawa tumbuh hanya satu jenis patma parasit, Rafflesia patma.
Bunga Patma atau Bunga Raflesia merupakan
parasit tidak berakar, tidak berdaun, dan tidak bertangkai. Diameter
bunga ketika sedang mekar bisa mencapai 1 meter dengan berat sekitar 11
kilogram. Bunga menghisap unsur anorganik dan organik dari tanaman inang
Tetrastigma. Satu-satunya bagian yang bisa disebut sebagai "tanaman" adalah jaringan yang tumbuh di tumbuhan merambat Tetrastigma.
Bunga mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang
terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti
piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis
kelamin bunga, jantan atau betina. Hewan penyerbuk adalah lalat yang
tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur
sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Persentase
pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat
jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat
yang datang membuahi.
Banyak
yang mengira bahwa antara Bunga Rafflesia dan Bunga Bangkai adalah
sama. Tetapi sesungguhnya kedua bunga tersebut berbeda jauh, hanya saja
mereka memiliki persamaan memiliki bau yang tak sedap. Berikut adalah
petikan artikel yang kami ambil dari (http://alamendah.wordpress.com).
Pebedaan Bunga Raflesia dengan Bunga Bangkai
- BUNGA RAFFLESIA
Rafflesia adalah genus tumbuhan
bunga parasit. Ia ditemukan di hutan hujan Indonesia oleh seorang
pemandu dari Indonesia yang bekerja untuk Dr. Joseph Arnold tahun 1818,
dan dinamai berdasarkan nama Thomas Stamford Raffles, pemimpin ekspedisi
itu. Ia terdiri atas kira-kira 27 spesies (termasuk empat yang belum
sepenuhnya diketahui cirinya seperti yang dikenali oleh Meijer 1997),
semua spesiesnya ditemukan di Asia Tenggara, di semenanjung
Malaya, Kalimantan, Sumatra, dan Filipina. Tumbuhan ini tidak memiliki
batang, daun ataupun akar yang sesungguhnya.
Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae),
menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan
merambat itu. Satu-satunya bagian tumbuhan Rafflesia yang dapat dilihat
di luar tumbuhan inangnya adalah bunga bermahkota lima. Pada beberapa
spesies, seperti Rafflesia arnoldii, diameter bunganya mungkin
lebih dari 100 cm, dan beratnya hingga 10 kg. Bahkan spesies
terkecil, Rafflesia manillana, bunganya berdiameter 20 cm. Rafflesia
yang banyak dikenal masyarakat adalah jenis rafflesia arnoldii. Jenis ini hanya tumbuh di hutan sumatera bagian selatan, terutama Bengkulu.
Ciri
utama yang membedakan rafflesia dengan bunga bangkai secara awam adalah
bentuknya yang melebar (bukan tinggi) dan berwarna merah. Ketika mekar,
bunga ini bisa mencapai diameter sekitar 1 meter dan tinggi 50 cm.
Bunga rafflesia tidak memiliki akar, tangkai, maupun daun. Bunganya
memiliki 5 mahkota. Di dasar bunga yang berbentuk gentong terdapat
benang sari atau putik, tergantung jenis kelamin bunga. keberadaan putik
dan benang sari yang tidak dalam satu rumah membuat presentase
pembuahan yang dibantu oleh serangga lalat sangat kecil, karena belum
tentu dua bunga berbeda kelamin tumbuh dalam waktu bersamaan di tempat
yang berdekatan. Masa pertumbuhan bunga ini memakan waktu sampai 9
bulan, tetapi masa mekarnya hanya 5-7 hari. Setelah itu rafflesia akan
layu dan mati.
Sampai
saat ini Rafflesia tidak pernah berhasil dikembangbiakkan di luar
habitat aslinya dan apabila akar atau pohon inangnya mati, Raflesia akan
ikut mati. Oleh karena itu Raflesia membutuhkan habitat hutan primer
untuk dapat bertahan hidup.
Sedikit informasi, selama 200-an tahun tumbuh-tumbuhan dari genus Rafflesiaceae sulit
diklasifikasikan karena karakteristik tubuh yang tidak umum.
Berdasarkan penelitian DNA oleh para ahli botani di Universitas Harvard
baru-baru ini, rafflesia dimasukkan ke dalam family Euphorbiaceae, satu keluarga dengan pohon karet dan singkong. Tapi hal ini masih belum terpublikasi dengan baik.
Beberapa jenis Rafflesia (di Indonesia); Rafflesia arnoldii (endemik di Sumatra Barat, Bengkulu, dan Aceh), R. borneensis (Kalimantan), R. cilliata (Kalimantan Timur), R. horsfilldiiR.patma (Nusa Kambangan dan Pangandaran), R. rochussenii (Jawa Barat), dan R. contleyi (Sumatra bagian timur). (Jawa),
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Magnoliopsida; Ordo: Malpighiales; Famili: Rafflesiaceae; Genus: Rafflesia;
- BUNGA BANGKAI
Bunga Bangkai |
Selain rafflesia, bunga raksasa lain yang dikenal masyarakat adalah bunga bangkai/suweg raksasa Titan Arum (Amorphpophallus titanium). Jenis ini hanya endemik tumbuh di kawasan hutan di Sumatera.
erbeda
dengan rafflesia, bunga bangkai titan arum ini berwarna krem pada
bagian luar dan pada bagian yang menjulang. Sedangkan mahkotanya
berwarna merah ke-ungu-an. Sekilas bentuknya saat mekar terlihat seperti
bunga terompet. Bila rafflesia hanya melebar, bunga bangkai tumbuh
menjulang tinggi. Ketinggian bunga bangkai jenis amorphophallus titanium ini bisa mencapai sekitar 4 m dengan diameter sekitar 1,5 m.
Bunga bangkai ini termasuk tumbuhan dari suku talas-talasan (araceae).
Merupakan tumbuhan dengan bunga majemuk terbesar di dunia. Berbeda
dengan rafflesia yang tidak dapat tumbuh di daerah lain, bunga bangkai
dapat di budi daya. bila rafflesia parasit pada tumbuhan rambat, bunga
bangkai tumbuh di atas umbi sendiri.
Bunga
ini mengalami 2 fase dalam hidupnya yang muncul secara bergantian dan
terus menerus, yaitu fase vegetatif dan generatif. Pada fase vegetatif,
di atas umbi akan muncul batang tunggal dan daun yang sekilas mirip
dengan pohon pepaya. Tinggi pohonnya bisa mencapai 6 m. Setelah beberapa
tahun, organ generatifnya akan layu kecuali umbinya. Apabila lingkungan
mendukung, dan umbinya memenuhi syarat pohon ini akan digantikan dengan
tumbuhnya bunga bangkai. Tumbuhnya bunga majemuk yang menggantikan
pohon yang layu merupakan fase generatif tanaman ini.
Bunga
baru bisa tumbuh bila umbinya memiliki berat minimal 4 kg. Bila
cadangan makanan dalam umbi kurang atau belum mencapai berat 4 kg, maka
pohon yang layu akan di gantikan oleh pohon baru.
Selain
itu, bunga bangkai merupakan tumbuhan berumah satu dan protogini,
dimana bunga betina reseptif terlebih dahulu, lalu diikuti masaknya
bunga jantan, sebagai mekanisme untuk mencegah penyerbukan sendiri. Bau
busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini, seperti pada rafflesia, berfungsi
untuk menarik kumbang dan lalat penyerbuk bagi bunganya. Setelah masa
mekarnya (sekitar 7 hari) lewat, bunga bangkai akan layu. Dan akan
kembali melewati siklusnya, kembali ke fase vegetatif, dimana akan
tumbuh pohon baru di atas umbi bekas bunga bangkai.
Apabila
selama masa mekarnya terjadi pembuahan, maka akan terbentuk buah-buah
berwarna merah dengan biji pada bagian bekas pangkal bunga. Biji-biji
ini bisa ditanam menjadi pohon pada fase vegetatif. Biji-biji inilah
yang sekarang dibudidayakan.
Klasifikasi ilmiah: Kerajaan: Plantae; Divisi: Magnoliophyta; Kelas: Liliopsida; Ordo: Alismatales; Famili: Araceae; Genus: Amorphophallus; Spesies: A. titanum;
Nama binomial: Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang.
Nama binomial: Amorphophallus titanum (Becc.) Becc. ex Arcang.
GALLERY
Bunga Rafflesia Arnoldii |